PERSEPSI MASYARAKAT JAWA TENTANG PEMENTASAN WAYANG SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM
Sari
Sikap kehidupan manusia di Jawa telah digambarkan dalam lakon pewayangan sebagai bukti hasil kebudayaan dan dijadikan kesenian wayang yang sangat luar biasa, sehingga wayang menjadi ensiklopedia bagi kehidupan masyarakat khususnya di Jawa. Pada pementasan wayang dianggap memiliki identitas simbolik orang jawa. Sebab cerita dan tokoh-tokoh wayang digunakan sebagai tuntunan di masyarakat juga berfungsi sebagai tontonan yang dapat dijadikan sebuah hiburan. Tulisan ini bertujuan untuk menyampaikan persepsi masyarakat Jawa mengenai pementasan wayang sebagai media dakwah islam. Artikel ini menggunakan metode penelitian literasi. Teknik pengumpulan datanya dengan mengambil di pustaka dengan cara membaca, mencatat dan mengolah bahan dari beberapa referensi seperti jurnal, skripsi dan artikel. Kesimpulan tulisan ini yaitu terdapat banyak persepsi masyarakat jawa mengenai pementasan wayang sebagai dakwah islam, yaitu sebagian masyarakat awalnya beranggapan bahwa wayang adalah tontonan yang membosankan. Demikian dengan adanya dakwah yang dibawa oleh wali sanga menggunakan media wayang yang sudah menjadi tradisinya di masyarakat, yang didalamnya dimasukkan atau terkandung nilai- nilai positif serta terdapat ajaran agama islam, maka masyarakat jawa pada waktu itu sudah beranggapan bahwa wayang sudah mengandung ajaran agama islam yang harus dipelajari dan dihayati,
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Wijayanti, S. (2015). Persepsi Masyarakat Tentang Makna Punakawan dalam Cerita Wayang (Studi di Desa Ngareanak Kec.Singorojo Kab. Kendal). 35.
Marsaid. (2016). Islam dan Kebudayaan Wayang Sebagai Media Pendidikan Islam di Nusantara. STAIN Juraisiwo Metro, 4, 103.
Abdillah, H. (2020). Nilai Pendidikan Islam dan Kesenian Wayang. STAI Nur El Ghazy, 412.
Laki, A. B. (2021, Maret). Peran Sunan Kalijaga terhadap Wayang Kulit Jawa. Jurnal.
Widoyo, A. F. (2021, Oktober). Relevansi Wayang Kulit Sebagai Media Dakwah di Era Modern. Studi Tentang Media Dakwah, 17, 125.
Ependi, M, 7, 138Pemikiran Sunan Kalijaga. p. 58.
Anggoro, B. (2018, Maret). Wayang dan Seni Pertunjukan: . Z. (2021). Pendidikan Islam Melalui Kesenian Wayang Kulit AnalisiS Kajian Seni Kajian Sejarah Perkembangan Seni Wayang di Tanah Jawa sebagai Seni Pertunjukan dan Dakwah. Jurnal Sejarah Peradapan Islam, 2, 128.
Suyanto. (2013, Maret). Pertunjukan Wayang sebagai Salah Satu Bentuk Ruang Mediasi Pendidikan Budi Pekerti. Jurnal Seni & Budaya Panggung, 23, 102-103.
Mukti, M. (2006, Februari). Wayang Dalam Konteks Budaya. 4, 48-50. Andini. (2021, Juni). Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Kesenian
Wayang Kulit,. Jurnal Pusaka, 10, 7-8.
Benarkah Wayang Haram Menurut Islam, Ini Penjelasan Ketua MUI, https://www.republika.co.id/berita/r7cnso320/benarkah-wayang-
haram-menurut-islam-ini-penjelasan-ketua-mui, diakses pada hari Rabu, tanggal 12 Oktober 2022, jam 13.30 WIB.
Tokoh Wali Songo Ini Dikenal Sebagai Bapak Wayang Kulit, Siapa Dia? https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5823411/tokoh-wali- songo-ini-dikenal-sebagai-bapak-wayang-kulit-siapa-dia, diakses pada hari Rabu, tanggal 12 Oktober 2022, jam 13.35 WIB.
DOI: https://doi.org/10.57210/trq.v3i01.206
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
PUBLISHED BY :
Rumah Jurnal STAI Sufyan Tsauri Majenang
Jl. KH. Sufyan Tsauri Majenang 53257 Cilacap
» Tel / fax : (0280) 623562
INDEXED BY :
LICENSE POLICY :

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.