Manfaat Spiritualitas Terhadap Resiliensi Pada Saat Pandemi

FRENDI FERNANDO

Sari


World Health Organization (WHO) menekankan pada konsekuensi yang ditimbulkan saat kehidupan yang telah banyak berubah akibat pandemi Covid-19. Survei mengenai kesehatan mental masyarakat menunjukan bahwa sebanyak 63% responden mengalami cemas dan 66% responden mengalami depresi akibat pandemi Covid 19. Gejala cemas utama adalah merasa khawatir sesuatu yang buruk akan terjadi, kekhawatiran terus menjadi berlebihan, mudah marah, dan sulit rileks. Sementara gejala depresi utama yang muncul adalah gangguan tidur, kurang percaya diri, lelah, tidak bertenaga, dan kehilangan minat. Dibutuhkan penguatan resiliensi pada diri individu untuk terus dapat beradaptasi dengan situasi seperti sekarang ini salah satunya adalah dengan jalan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan serta meningkatkan spiritualitas. Spiritualitas adalah kebangkitan, pencerahan diri dalam mencapai makna hidup dan tujuan hidup. Spiritualitas  kehidupan  adalah  inti  keberadaan  dari  kehidupan. Agama sendiri merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan spiritualitas manusia. Menurut pendekatan psikologi agama, derita batin yang dialami oleh seseorang itu terkait dengan tingkat keberagamaan dirinya. Pada dasarnya setiap orang memiliki kekuatan, spirit, yang bisa memulihkan dirinya sendiri dari sebuah permasalahan yang dihadapi. Spirit tersebut bisa berasal dari konsep pemahaman keagamaan yang dimiliki maupun dari pemahaman lainnya. Manfaat spiritualitas bagi resiliensi ditengah pandemi diantaranya adalah untuk mengontrol diri dan kehidupan, mengendalikan masalah, meringankan tekanan jiwa, keluar dari sesuatu yang membelenggu.


Kata Kunci


Resiliensi, Spiritualitas, Pandemi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Adami, Ardiman. (2006). Hubungan Spiritualitas dengan Proactive Coping Survivor Bencana Gempa Bumi di Bantul.Skripsi. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Agus Santoso. (201). Psikospiritual Konseling Islam, Yogyakarta : Trussmedia Grafika.

Apriawal, J. (2012). Resiliensi Pada Karyawan Yang Mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). EMPATHY, Vol. 1.

Ashmos, D.P., & Duchon, D. (2000) Spirituality at Work: a Conceptualization and Measure. Journal of Member Management Inquiry.

Connor K.M, dan Davidson, J.R.T. (2003). “Development of a New Resilience Scale: The Connor–Davidson Resilience Scale (CD-RISC)”. Depression and Anxiety.

Grotberg, E., (1995). A guide to promoting resilience in children: strengthening the human spirit. Bernard van Leer Foundation.

Meezenbroek, E. D. J., Garssen, B., Berg, M. V. D., Tuytel, G., Dierendonck, D. V., Visser, A., & Schaufeli, W. B. (2012). Measuring spirituality as a universal human experience: Development of the Spiritual Attitude and Involvement List (SAIL). Journal of Psychosocial Oncology.

Nanik Prihartanti. (2004). Kepribadan Sehat Menurut Konsep Suryomentaram. Surakarta : Muhammadiyah Unversity Press.

Pulungandan Tarmidi. (2012). Gambaran Resiliensi Siswa Sma Yang Beresiko Putus Sekolah Di Masyarakat Pesisir. Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Volume. 1 Nomor. 2

Pustakasari, E, N, I. (2014). Hubungan Spiritualitas Dengan Resiliensi Survivor Remaja Pasca Bencana Erupsi Gunung Kelud Di Desa Pandansari-Ngantang Kabupaten Malang. Skripsi.Fakutlas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

R. A. Baron, & D. Byrne. (2005). Psikologi Social Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Reivich, K., & Shatte, A. (2002). The Resilience Factor: 7 Keys To Finding Your Inner Strength And Overcome Life’s Hurdles. New York: Broadway Books.

Rakhmat, Jalaluddin. (2010). Psikologi Agama. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Saxena, S. (2016). Challenges and opportunities in global mental health: A perspective from WHO. Epidemiology and Psychiatric Science, 25(6). https://doi.org/10.1017/S2045796016000536

Smith, B. W., Dalen, J., Wiggins, K., Tooley, E., Christopher, P., &Bernard, J. (2008). The brief resilience scale: assessing the ability to bounce back. International journal of behavioral medicine, 15(3)

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif”. Bandung : ALFABETA.

Sumber: https://mediaindonesia.com/read/detail/333528-kesehatan-mental-siswa-di-tengah-pandemi-covid-19

Sumber: https://mediaindonesia.com/read/detail/333528-kesehatan-mental-siswa-di-tengah-pandemi-covid-19




DOI: https://doi.org/10.57210/qlm.v3i01.130

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

PUBLISHED BY :

Rumah Jurnal STAI Sufyan Tsauri Majenang

Jl. KH. Sufyan Tsauri Majenang 53257 Cilacap
» Tel / fax : (0280) 623562

    

INDEXED BY :

LICENSE POLICY :

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.